KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmatnya penulis dapat menyusun proposal ini tepat pada
waktunya. makalah ini merupakan salah satu tugas dalam mengikuti pembelajaran
Ekonomi pada SMAN 1 Kuta Utara.
Penyusunan proposal ini bukan semata-mata usaha penulis
sendiri, melainkan karena bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, sudah sewajarnya bila melalui kesempatan yang baik ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yang terhormat
Bapak Kepala Sekolah SMAN 1 Kuta Utara yang telah memberikan pelajaran Ekonomi di sekolah ini.
2. Yang terhormat
Ibu Reni Susdi Kawiarsi , S.Pd selaku pembimbing yang dengan tulus ikhlas serta
dengan penuh perhatian dalam membimbing dan memberikan petunjuk serta saran
–saran selama penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu , yang telah memberikan
bantuan dalam penyusunan proposal ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang
sepada atas budi baik bapak / ibu / saudara dan teman – teman sekalian.
Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan dan
kekurangan yang penulis miliki , baik pengetahuan , ketrampilan, keterbatasan
literatur (buku-buku) maupun kemampuan material, maka penulisan yakni makalah ini masih jauh dari sempurna . oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini, “Terima
Kasih”.
Kuta Utara, 25
Februari 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
COVER LAPORAN…………………………………………………………….........………….….i
KATA
PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................................iii
ABSTRAKSI.................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan
Penelitian...............................................................................2
1.4 Manfaat
Penelitian.............................................................................2
1.5 Metode Penelitian..............................................................................2
BAB II LANDASAN
TEORI
Tinjauan Tentang Bentuk-Bentuk
Pasar............................................
BAB III METODE
PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
.............................................................8
3.2 Jenis dan Sumber
Data.......................................................................8
3.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................................8
3.4 Teknik Analisis Data..........................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Jenis pasar dan sifat
barang yang dijual.............................................9
4.2 Ciri-ciri
yang ditemui pada setiap pasar............................................10
4.3 Bentuk pasar jika
ditinjau dari aspek lain.........................................11
BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan............................................................................................15
5.2
Saran..................................................................................................15
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................16
LAMPIRAN
FOTO......................................................................................................17
ABSTRAKSI
Pasar dalam pikiran
kita, seringkali diasosiasikan dengan pasar-pasar tradisional yang merupakan
tempat bertemunya penjual dan pembeli
untuk bertransaksi. Pasar dengan demikian diartikan secara sempit atau tempat dimana pada umumnya barang atau jasa
diperjualbelikan. Akan tetapi, pasar tidak sebatas itu. Ada pula pasar yang
tidak mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung, seperti pasar saham.
Oleh karena itu, pasar juga dapat diartikan secara luas, sebagai proses dimana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk
menentukan atau menetapkan harga keseimbangan. Secara umum, Bentuk-bentuk pasar berdasarkan jumlah
penjual dan pembelinya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu pasar persaingan sempurna (perfect competition
market), pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition market), . Pasar persaingan sempurna dapat terdiri dari
beberapa jenis pasar, yaitu: pasar monopoli, duopoli, oligopoli, monopsoni,
duopsoni, oligopsoni dan pasar
monopolistik.
Laporan Ekonomi yang bertemakan Bentuk-bentuk Pasar
dirancang untuk memberikan pengertian dan contoh-contoh jenis pasar kepada pembaca
agar mampu membedakan jenis-jenis pasar. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk memberikan manfaat , guna memenuhi kebutuhan hidup. Pengumpulan
materi dalam laporan ini dilaksanakan selama bulan Januari hingga Februari
2011, yang
bersumber dari dua macam metode, yaitu metode observasi langsung di
lapangan dan metode pengumpulan data.
Kesimpulan kami dalam
observasi ini adalah, pasar di Bali cukup bervariasi. Kami menemukan dua jenis
pasar secara umum, yaitu pasar persaingan sempurna dan persaingan tidak
sempurna . Pasar persaingan tidak
sempurna yang kami temukan terdiri dari pasar monopoli, pasar oligopoli, dan
pasar monopolistik. Jika dilihat dari bentuk barangnya, semua pasar yang kami
kunjungi menjual barang konkret. Dan
jika dilihat dari daya jangkauannya, pasar yang kami kunjungi mencakup lokal,
nasional dan internasional. Jika dilihat dari waktunya, pasar kami yang
kunjungi merupakan pasar harian dan menjual barang homogen serta heterogen.
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dalam rutinitas
kesehariannya, manusia selalu memenuhi kebutuhannya, baik
kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Beragamnya barang dan
jasa yang dibutuhkan manusia menunjukkan bahwa kebutuhan manusia beragam. Apa
yang terjadi apabila kebutuhan itu tidak dapat dipenuhi? Dengan kemampuan kita
dalam memenuhi kebutuhan, kelangsungan hidup manusia terus berlanjut, dan
dengan terpenuhinya semua kebutuhan manusia, kelangsungan hidup manusia menjadi
sejahtera.
Dari uraian diatas,
kebutuhan mencerminkkan ada perasaan kekurangan dalam diri manusia yang ingin
dipuaskan. Orang membutuhkan sesuatu karena tanpa sesuatu itu ia merasa dirinya
memiliki kekurangan. Yang sakit ingin sembuh. Yang lapar ingin makan. Selain
itu, kebutuhan adalah segala sesuatu yang naluriah dan sangat diperlukan oleh
manusia untuk mempertahankan hidupnya.
Dalam rangka memenuhi
kebutuhannya, manusia perlu menentukan jenis-jenis pasar yang sesuai dengan
kebutuhan yang dicarinya. Pasar dalam pikiran kita,
seringkali diasosiasikan dengan pasar-pasar tradisional yang merupakan tempat
bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi.
Pasar dengan demikian diartikan secara sempit atau tempat dimana pada umumnya barang atau jasa diperjualbelikan. Akan
tetapi, pasar tidak sebatas itu. Ada pula pasar yang tidak mempertemukan
pembeli dan penjual secara langsung, seperti pasar saham. Oleh karena itu,
pasar juga dapat diartikan secara luas, sebagai
proses dimana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk menentukan atau
menetapkan harga keseimbangan.
Pada pasar, ada barang yang dijual atau diproduksi oleh sekian banyak penjual atau
produsen, ada pula yang hanya di produksi oleh beberapa penjual atau produsen
tertentu. Demikian pula dengan pembeli, ada barang yang dibeli oleh banyak
pembeli, ada pula yang hanya dibeli oleh seseorang pembeli atau beberapa
pembeli saja. Dengan mengetahui jumlah
pembeli dan penjual, serta barang atau jasa yang diperjualbelikan , maka dapat
diketahui tingkat persaingan yang terjadi dalam pasar. Tingkat persaingan atau
derajat persaingan inilah yang akan menentukan bentuk-bentuk atau susunan
pasar.
Dengan dapat menentukan
jumlah pembeli atau penjual, tingkat harga dan tingkat persaingan di pasar, manusia dapat
memenuhi kebutuhannya sesuai
dengan prinsip ekonomi. Hal ini memungkinkan manusia dapat memnuhi
kebutuhannya dengan tepat dan efisien.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa saja macam-macam
bentuk pasar ?
1.2.2 Apa saja ciri-ciri
pasar tersebut ?
1.2.3 Apa saja contoh dari
bentuk – bentuk pasar tersebut ?
1.3
Tujuan Penelitian
Setiap usaha
ataupun penelitian yang dilakukan tentunya mempunyai tujuan yang mengarah pada
acuan konsep. Demikian pula halnya dengan penelitian ini ada beberapa tujuan
yang kami uraikan sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum diadakannya penelitian ini adalah agar
masyarakat dapat mengetahui pengertian pasar yang sesungguhnya dan mengetahui
bentuk-bentuk pasar.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun
tujuan khusus diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam
mengenai bentuk-bentuk pasar beserta ciri-cirinya yang terdapat di Bali.
1.4
Manfaat Penelitian
Seperti halnya
tujuan, di dalam usaha ataupun aktivitas apapun yang dilakukan diharapkan
memiliki suatu manfaat. Demikian pula dalam penelitian ini, ada
beberapa manfaat yang kami uraikan sebagai berikut:
1.4.1
Manfaat Akademis
Adapun
manfaat akademis diadakannya penelitian ini adalah dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita.
1.4.2
Manfaat Praktis
Adapun
manfaat praktis diadakannya penelitian ini adalah kita dapat lebih mengenal apa
saja bentuk-bentuk pasar beserta ciri-ciri dan contohnya.
1.5 METODE YANG DIGUNAKAN
1.5.1 METODE PENELITIAN
Metode dalam
penulisan laporan yang kami lakukan dengan cara melakukan observasi secara
langsung di lapangan, dengan meninjau berbagai jenis pasar yang terdapat di
wilayah Badung dan Denpasar. Observasi tersebut telah kami mulai dari bulan Januari
hingga Februari 2011.
1.5.2
METODE KAJIAN PUSTAKA
Metode ini kami lakukan dengan cara menelaah sumber-sumber buku, internet
maupun majalah. Yang berguna untuk memperoleh referensi yang lebih jelas
mengenai penelitian yang kami lakukan.
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Pasar
Pasar secara
sederhana merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi jual-beli barang dan jasa. Definisi
pasar secara luas menurut W.J. Stanton
adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang
untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya. Adapun pasar menurut
kajian Ilmu Ekonomi memiliki pengertian pasar adalah suatu tempat atau proses
interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan
(harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan
antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara
pembeli dan penjual.
2.2 Sejarah Pasar
Pasar
tradisional merupakan pasar pelopor yang merupakan pemberi inovasi bagi pasar modern
yang ada sekarang ini.
Pasar Tradisional
telah lahir dalam abad 10, minimal ini yang tercatat secara formal dalam
prasasti masa kerajaan Mpu Sindok dengan istilah Pkan oleh sebab keterkaitan
dengan Sima yaitu sebidang tanah yang bernama Allasantan yang dibeli senilai 12
kati pada tanggal 06 September 939 yang tampaknya digunakan serta terkait
dengan keberadaan Pasar Tradisional yang diselenggarakan berdasarkan siklus
periodik 5 (lima) hari pasaran. Karena pemerintahan Mpu Sindok merasa
berkewajiban mengontrol, mengawasi dan mengendalikan Pkan atau Pasar Tradisonal
ini untuk memberikan kontribusi bagi kerajaannya dalam bentuk pungutan pajak
serta ekspresi kewenangan serta kekuasaan politis.
Sebab Pasar
Tradisional merupakan urat nadi perekonomian wilayah kerajaan disamping
pungutan pajak juga terkait dimana penjual dan pembeli bertemu, terlepas dengan
cara barter atau mempergunakan alat pembayaran yaitu uang. Yang menarik
ternyata pada Abad 9 dan awal Abad 10, kita sudah mengenal uang logam kuna. Ada
beberapa nama terkait uang logam lokal seperti Kati, Tahil, Atak, Kupang dan
Saga. Juga ada istilah sebutan untuk uang logam dari India seperti Suwarna,
Dharana dan Masa. Dimana hebatnya ada kurs konversi antara kedua kelompok mata
uang ini seperti Atak senilai 0.50 Masa dan Kupang senilai 0.25 Masa. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa telah terjadi kompleksitas hubungan perekonomian
antar kerajaan yang identik dengan keadaan saat ini yaitu perdagangan antar
negara. Khususnya untuk Pasar Tradisional yang terletak pada pesisir yaitu
pemukiman awal di pelabuhan-pelabuhan seperti Delta Brantas di Jawa Timur.
Jadi pada
masa-masa itu Pasar Tradisional berfungsi langsung untuk menopang keberadaan
kerajaan dimana pasar itu berada. Dan kita boleh meyakini bahwa keberadaan
Pasar Tradisional berjalan seiring dengan tumbuhnya kerajaan-kerajaan lokal.
Jadi dengan demikian maka keberadaan Pasar Tradisional dapat dikatakan secara
historis seusia dengan kerajaan Kutai misalnya, yang merupakan salah satu
kerajaan tertua yang tercatat dalam sejarah nasional kita.
Alangkah
disayangkan jika Pasar Tradisional harus dihabisi oleh sebab alasan modernitas,
karena Pasar Tradisional adalah salah satu bentuk awal kebudayaan bangsa kita.
Memang Pasar Tradisional itu semrawut, becek, pengap, sumpek dan sebagainya.
Tapi bisakah kita renungkan sejenak bahwa salah satu faktor yang membuat
republik ini tetap eksis oleh karena adanya Pasar Tradisional. Dan hal itu
telah terbukti secara historis, Pasar Tradisional adalah salah satu bentuk
warisan budaya bangsa yang harus tetap dilestarikan.
2.3
STRUKTUR PASAR
Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah
laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, antara lain: jumlah perusahaan
dalam pasar, skala produksi, dan jenis produksi. Suatu struktur pasar dikatakan
kompetitif jika perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi harga dan jumlah barang di pasar. Semakin lemah kemampuan
perusahaan untuk mempengaruhi pasar, semakin kompetitif struktur pasarnya.
Demikian pula sebaliknya.
Contoh sederhana dapat
kita lihat pada pasar listrik di Indonesia. Pasar listrik di Indonesia
dapat dikatakan tidak kompetitif karena Perusahaan Listrik Negara (PLN),
sebagai satu-satunya perusahaan besar dalam produksi listrik, dapat menaikkan
dan menurunkan harga maupun kuantitas
listrik di Indonesia. Sebaliknya, jika kita melihat penjual cabai yang ada di
pasar-pasar tradisional, pasar cabai itu memiliki struktur pasar yang
kompetitif, karena secara individu, masing-masing penjual cabai tidak mampu
mengubah harga maupun kuantitas cabai Indonesia secara signifikan.
Struktur pasar kompetitif
berbeda dengan tingkah laku kompetitif.
Tingkah laku kompetitif adalah kondisi dimana perusahaan harus bersaing secara
aktif dengan perusahaan lain. Tingkah laku persaingan aktif menunjukkan bahwa pasar
tidak bersaing secara sempurn. Sebagai contoh,
penerbit majalah mingguan, agar majalahnya laku terjual, penerbit harus
aktif bersaing dengan penerbit sejenis. Sebaliknya dengan petani mereka tidak
perlu bersaing karena tidak dapat mempengaruhi pasar. Dari sini, kita dapat
memilah-milah struktur pasar dari persaingan sempurna sampai dengan monopoli,
dimana setiap struktur pasar memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA (Perfect Competition)
Pada pasar ini,
keuaatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Harga
yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen,
sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar
persaingan murni terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan
hasil-hasil pertanian seperti: beras,
terigu, kopra, dan minyak kelapa. Pada bentuk pasar ini terdapat pula
perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian
istimewa ( pertukangan, kerajinan). Berikut adalah ciri-ciri pasar persaingan
sempurna:
Jumlah pembeli dan penjual banyak.
Barang dan jasa yang diperjual belikan bersifat
homogen.
Factor produksi bebas bergerak.
Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasar.
Produsen bebas keluar masuk pasar.
Bebas dari campur tangan pemerintah.
Pembentukan
harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh kekuatan tarik-menarik
antar permintaan dan penawaran di pasar. Interaksi antara permintaan dan
penawaran akan membentuk keseimbangan, atau harga dan jumlah keseimbangan.
Kondisi keseimbangan itu menunjukkan kepuasan maksimum konsumen dan keuntungan
produsen.
Kebaikan
pasar persaingan sempurna, antara lain:
Tidak Nampak
kegiatan sling menyaingi antara penjual.
Penjual tidak
mungkin mengadakan persaingan harga dengan maksud merebut pasar.
Barang yang
ditawarkan penjual akan laku berapapun jumlahnya.
Tidak mungkin
mengubah bentuk barang untuk merebut pasar.
Informasi
tentang pasar telah diketahui olah saingan usaha dan usaha untuk menyaingi
perusahaan lainnya tidak menghasilkan apa-apa.
Konsumen tidak
ada usaha untuk beradu tegang tentang tawar menawar harga barang.
Kelemahan pasar
persaingan sempurna, antara lain:
Adanya kemajuan
IPTEK menyebabkan kemajuan dalam hal kualitas dan kwantitas serta jenis barang
yang memaksa adanya persaingan produk antar produsen.
Keuntukngan
maksimum yang diperoleh pedagang sudah dapat diprediksi sejak awal, karena
harga tidak dapat dipengaruhi oleh pedagang.
Black market (pasar gelap) dapat
muncul sewaktu-waktu.
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA ( Imperfect market Competition)
Pasar
persiangan tidak sempurna adalh pasar
yang jumlah penjual dan pembeli tidak sebanding atau tidak seimbang.
Kemungkinan yahng terjadi adalah pasar dikuasai oleh satu penjual atau beberapa
penjual, sedangkan pembelinya juga satu atau beberapa pembeli yang menguasai
pasar. Jika suatu peusahaan itu mempengaruhi harga pasar, maka pasar tempat
penjual memasarkan produknya digolongkan
sebagai persaingan pasar yang tidak sempurna. Kebradaan sejumlah pihak
yang menguasai pasar atau harga akan melahirkan keberagaman bentuk-bentukpasar
persaingan tidak sempurna. Secara umum, bentuk-bentuk pasar persaingan tidak
sempurna adalah sebagaimana akan dibahas berikut ini:
Monopoli
Kata monopoli
berasal dari bahasa Yunani, mono
artinya satu, dan poli artinya
penjual. Dari dua kata tersebut maka monopoli menunjuk pada suatu kondisi
dimana dalam satu pasar hamya terdapat satu penjual sehingga tidak ada pihak
lain yang menyaingi. Dalam monopoli, penjual tersebut adalah satu-satunya
produsen dalam industry, dan tidak ada ibdustri lain yang memproduksi barang
substitusinya.
Seorang
monopolis dapat bertindak sebagai penentu harga (price maker). Jika ingin menaikan harga, maka ia pun dapat
melakukannya dengan cara mengurangi
jumlah produknys. Sekarang ini, perusahaan yang seratus persen jarang kita temui. Mungkin hanya beberapa
produksi saja, seperti telekomunikasi, gas, air dan listrik yang benar-benar
dikuasai oleh penguasa tunggal. Berikut
adalah ciri-ciri pasar monopoli:
Pasar monopoli adah industry satu perusahaan.
Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
Dapat mempengaruhi penentuan harga.
Promosi iklan kurang diperlukan
Kebaikan dari pasar monopoli adalah:
Monopolis akan memperoleh keuntungan lebih.
Biaya produksi lebih efisien, karena sebuah
perusahaan monopoli merupakan perusahaan besar.
Menghindari pembuatan produk-produk tiruan dan
persaingan yang tidak bermanfaat.
Tercapainya skala ekonomi yang dapat menurunkan
biaya produksi.
Kelemahan dari
pasar monopoli adalah:
Adanya penyalahgunaan kekuatan ekonomi.
Berkurangnya surplus konsumen
Timbulnya kesenjangan dalam pembagian pendapatan.
Adanya kemungkinan barang yang diproduksi bermutu
rendah.
Monopolistik
Pasar
persaingan monopolistic adalah suatu bentuk intetraksi antara permintaan dengan
penawaran, dimana terdapat sejumlah besar penjual atau produsen yang menawarkan
barang yang sama, namun masing-masing mempunyai ciri-ciri khusus, baik kualitas
bentuk, dan ukuran, saling berlainan, atau sering diistilahkan sebagai product
differentiation (pembedaaan produk). Pada pasar persaingan monopolistic
dapat kita temukan unsur–unsur monopoli sekaligus unsur-unsur persaingan.
Produk-produk
pada pasar persaingan monopolistic adalah homogen atau sejenis, antara lain;
sabun cuci, sabun mandi, minyak goreng, air mineral, dan beras. Barang-barang
semacam itu dibuat oleh beberapa pabrik (lebih dari satu pabrik) dan pada
masing-masing barang tersebut memiliki merek atau cap dagang sendiri-sendiri.
Secara umum,
cirri-ciri pasar persaingan monopolistic adalah sebagai berikut:
Jumlah penjual atau produsen cukup banyak, namun
tidak sebanyak pada persaingan sempurna.
Masing-masing penjual atau produsen masih dapat
mempengaruhi harga, meskipun tidak mutlak.
Barang yang diperjualbelikan tidak homogen sekali,
melainkan ada perbedaan (product differentiation), meskipun
perbedaan tersebut hanya pada warna, merek, mutu, dan ukuran.
Adanya pembatasan dalam pendirian perusahaan.
Produsen lain relatif lebih mudah unutk keluar
masuk pasar daripada pasar monopoli dan oligopoli.
Promosi memegang peranan yang besar dalam proses
penjualan.
Laba maksimum dicapai ketika penerimaan marginal
sama dengan biaya marginal.
Kebaikan pasar
monopolistic adalah:
Perusahaan terdorong untuk melakukan inovasi.
Konsumen memperoleh pelayanan yang baik dari
produsen.
Kelemahan pasar monopolistic adalah:
Biaya promosi yang tinggi menyebabkan harga barang
dan jasa menjadi mahal
Pasar Oligopoli
Jika pada pasar
monopoli hanya terdapat satu penjual, maka pasar yang memiliki beberapa penjual
tersebut oligopoly. Pada pasar oligopoly, masing-masing perusahaan memproduksi
dan menjual produk yang serupa atau hamper serupa. Sebagai contoh: produk batu
baterai, pasat gigi, sabun mandi, air minum mineral, sepeda motor, accu, dan
ban mobil atau sepeda motor.
Staregi yang
biasa ditempuholeh perusahaan-perusahaan oligopoly dalam menguasai dan menarik
konsumen adalah dengan membuat model serta memberikan merek tertentu pada
produk yang dijual. Model, dan terutama, merek ini sudah tentu harus berkesan
dibenak konsumen. Secara umum, konsumen yang sudah terikat pada produk merek
tertentu akan sulit untuk pindah ke produk yang lain, meskipun produk merek ini
sudah ganti model.
Adapun
cirri-ciri pasar oligopoly adalah:
Terdapat banyak pembeli terdapat beberapa penjual.
Produk yang dijual bisa bersifat homogeny dan bisa
juga berbeda, tetapi tetap memenuhi standar tertentu.
Terdapat hambatan untuk memasuki pasar bagi
perusahaan baru.
Adanya saling ketergantungan antar penjual.
Penggunaan iklan yang sangat intensif .
Kebaikan pasar
oligopoly adalah:
Barang yang diperjual belikan relative lebih
bermutu daripada barang yang diperjualbelikan di pasar monopoli.
Pelayanan yang diberikan oleh penjual cukup
memuaskan.
Kelemahan pasar oligopoly adalah
Dapat menyebabkan adanya kolusi antar penjual
dalam menentukan tingkat penjualan yang dapat merugikan konsumen.
METODEOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di beberapa jenis pasar
di wilayah Badung dan Denpasar, yaitu:
PLN (Perusahaan Listrik
Negara) ,Kapal
PDAM (Perusahaan Daerah Air
Minum) , Kapal
Pos Indonesia. Jl. Teuku
Umar, Denpasar
TELKOM Bali. Jl. Teuku
Umar, Denpasar
SPBU PERTAMINA . Jl.Kerobokan, Denpasar
Tiara Gatsu, Jl. Mayjen Soetoyo, Denpasar
Indomaret
Apotek
Pasar Pengosari
Dealer Honda
Mc. Donald Keboiwa, Denpasar
Pasar Bringkit , Mengwi
Mall Bali Galeria ,Kuta
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan dari
bulan Januari hingga Februari 2011
3.2 Alat
Alat yang digunakan hanya
1 buah kamera .
3.3 JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis data yang
dipergunakan oleh penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah ‘Jenis Data
sekunder’ dan ‘Jenis Data Primer’ . Jenis data sekunder adalah jenis data yang
cara perolehannya penulis dapat melalui studi pustaka , buku penunjang , serta
sumber dari internet yang berkaitan dengan
materi penulisan ini. Sedangkan Jenis data primer karena kami langsung
mendatangi tempat yang diteliti tersebut.
3.4 Teknik Pengumpulan
Data
3.1.1 Metode Kajian Pustaka
Metode ini digunakan untuk menambah dan memperjelas data,
mecari informasi, dan teori seputar topik.
3.1.2
Metode Wawancara
Metode ini kami gunakan untuk memperkuat teori-teori yang
kami dapat dari sumber-sumber yang kami gunakan. Dengan metode wawancara kita
dapat mengetahui tentang macam-macam bentuk pasar. Dalam metode wawancara kami meminta informasi
dari narasumber-narasumber yang ada di sekeliling kami seperti orangtua kami,
kakak, dan tetangga di sekitar kami.
3.5 Teknik Analisis
Data
Setelah
data terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah dan menganalisis data agar
data yang diperoleh mempunyai makna yang nantinya dapat dipakai sebagai
pemecahan terhadap permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini kami
menggunakan metode analisis data deskriftif, karena sebagian besar data berasal
dari kepustakaan.
PEMBAHASAN
Tugas Observasi Pasar
1.
Kunjungilah semua jenis pasar yang ada didaerahmu amati para
penjual, pembeli, barang-barang yang diperjualbelikan dan tingkat harga di
pasar tersebut. Kemudian kelompokkan pasar tersebut menurut bentuknya ke dalam
tabel berikut!
No
|
Nama Pasar
|
Bentuk Pasar
|
Barang atau
jasa yang diperdagangkan
|
1
|
PT. PLN
|
Monopoli
|
Pelayanan penyediaan listrik
|
2
|
SPBU PERTAMINA
|
Monopoli
|
BBM (Bahan Bakar Minyak) dan Bahan
Bakar Gas (Gas Elpiji)
|
3.
|
PDAM
|
Monopoli
|
Pelayanan terhadap permintaan air
bersih
|
4
|
PT. POS INDONESIA
|
Monopoli
|
Jasa pembuatan perangko
|
5
|
PT. TELKOM
|
Monopoli
|
Jasa Telekomunikasi
|
6
|
TIARA GATSU
|
Monopolistic
|
Kebutuhan sehari-hari , peralatan elektronik, dll
|
7
|
INDOMARET
|
Monopolistic
|
Kebutuhan sehari-hari
|
8
|
MOENA MOON Fresh
|
Monopolistic
|
Buah – buahan
|
9
|
APOTEK
|
Monopolistic
|
Obat-obatan
|
10
|
Pasar Bringkit
|
Persaingan Sempurna
|
Kebutuhan sehari-hari
|
11
|
Pasar Pengosari
|
Persaingan Sempurna
|
Kebutuhan sehari-hari
|
12
|
Mall Bali Galeria
|
Persaingan
Sempurna
|
Kebutuhan sehari – hari , alat
elektronik, dll.
|
13
|
HONDA
|
Oligopoly
|
Kendaraan Bermotor
|
14
|
Mc. Donald
|
Oligopoly
|
Makanan Cepat Saji
|
2.
Tuliskan ciri-ciri yang Anda temui pada setiap pasar tersebut
dalam tabel berikut!
No
|
Nama Pasar
|
Ciri-Ciri
|
1
|
PT. PLN
|
Hanya
terdapat satu penjual yang dapat mempengaruhi harga.
Terdapat
banyak pembeli.
Produk yang
dijual tidak memiliki barang substitusi yang dekat.
Adanya
hambatan untuk masuk ke pasar.
Kurang
memerlukan promosi atau iklan karena monopolis tidak memiliki pesaing
(compettitor)
Termasuk BUMN
|
2
|
PERTAMINA
|
Hanya
terdapat satu penjual yang dapat mempengaruhi harga.
Terdapat
banyak pembeli.
Produk yang
dijual tidak memiliki barang substitusi yang dekat.
Adanya
hambatan untuk masuk ke pasar.
Kurang
memerlukan promosi atau iklan karena monopolis tidak memiliki pesaing
(compettitor)
Termasuk BUMN
Pemerintah
ikut menentukan harga barang.
|
3.
|
PDAM
|
Hanya
terdapat satu penjual yang dapat mempengaruhi harga.
Terdapat
banyak pembeli.
Produk yang
dijual tidak memiliki barang substitusi yang dekat.
Adanya
hambatan untuk masuk ke pasar.
Kurang
memerlukan promosi atau iklan karena monopolis tidak memiliki pesaing
(compettitor)
Termasuk BUMN
Pemerintah
ikut menentukan harga barang.
|
4
|
PT. POS INDONESIA
|
Hanya
terdapat satu penjual yang dapat mempengaruhi harga.
Terdapat
banyak pembeli.
Produk yang
dijual tidak memiliki barang substitusi yang dekat.
Adanya
hambatan untuk masuk ke pasar.
Kurang
memerlukan promosi atau iklan karena monopolis tidak memiliki pesaing
(compettitor)
Termasuk BUMN
|
5
|
PT. TELKOM
|
Hanya
terdapat satu penjual yang dapat mempengaruhi harga.
Terdapat
banyak pembeli.
Produk yang
dijual tidak memiliki barang substitusi yang dekat.
Adanya
hambatan untuk masuk ke pasar.
Kurang memerlukan
promosi atau iklan karena monopolis tidak memiliki pesaing (compettitor)
Termasuk BUMN
|
6
|
TIARA GATSU
|
Jumlah
penjual atau produsen cukup banyak, namun tidak sebanyak pada persaingan
sempurna.
Masing-masing
penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga, meskipun tidak mutlak.
Barang yang
diperjualbelikan tidak homogen sekali, melainkan ada perbedaan (product
differentiation), meskipun perbedaan tersebut hanya pada warna,
merek, mutu, dan ukuran.
Adanya
pembatasan dalam pendirian perusahaan.
Produsen lain
relatif lebih mudah unutk keluar masuk pasar daripada pasar monopoli dan
oligopoli.
Promosi
memegang peranan yang besar dalam proses penjualan.
|
7
|
INDOMARET
|
Jumlah
penjual atau produsen cukup banyak, namun tidak sebanyak pada persaingan
sempurna.
Masing-masing
penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga, meskipun tidak mutlak.
Barang yang
diperjualbelikan tidak homogen sekali, melainkan ada perbedaan (product
differentiation), meskipun perbedaan tersebut hanya pada warna,
merek, mutu, dan ukuran.
Adanya
pembatasan dalam pendirian perusahaan.
Produsen lain
relatif lebih mudah unutk keluar masuk pasar daripada pasar monopoli dan
oligopoli.
Promosi
memegang peranan yang besar dalam proses penjualan.
|
8
|
APOTEK
|
Jumlah
penjual atau produsen cukup banyak, namun tidak sebanyak pada persaingan
sempurna.
Masing-masing
penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga, meskipun tidak mutlak.
Barang yang
diperjualbelikan tidak homogen sekali, melainkan ada perbedaan (product
differentiation), meskipun perbedaan tersebut hanya pada warna,
merek, mutu, dan ukuran.
Adanya
pembatasan dalam pendirian perusahaan.
Produsen lain
relatif lebih mudah unutk keluar masuk pasar daripada pasar monopoli dan
oligopoli.
Promosi
memegang peranan yang besar dalam proses penjualan.
|
9
|
MOENA MOON Fresh
|
Jumlah
penjual atau produsen cukup banyak, namun tidak sebanyak pada persaingan
sempurna.
Masing-masing
penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga, meskipun tidak mutlak.
Barang yang
diperjualbelikan tidak homogen sekali, melainkan ada perbedaan (product
differentiation), meskipun perbedaan tersebut hanya pada warna,
merek, mutu, dan ukuran.
Adanya
pembatasan dalam pendirian perusahaan.
Produsen lain
relatif lebih mudah unutk keluar masuk pasar daripada pasar monopoli dan
oligopoli.
Promosi
memegang peranan yang besar dalam proses penjualan.
|
10
|
Pasar Bringkit
|
Jumlah
pembeli dan penjual banyak.
Barang dan
jasa yang diperjual belikan bersifat homogen.
Factor
produksi bebas bergerak.
Pembeli dan
penjual mengetahui keadaan pasar.
Produsen
bebas keluar masuk pasar.
Bebas dari
campur tangan pemerintah.
|
11
|
Pasar Pengosari
|
Jumlah
pembeli dan penjual banyak.
Barang dan
jasa yang diperjual belikan bersifat homogen.
Factor
produksi bebas bergerak.
Pembeli dan
penjual mengetahui keadaan pasar.
Produsen
bebas keluar masuk pasar.
Bebas dari
campur tangan pemerintah.
|
12
|
MAL BALI GALERIA
|
Jumlah
pembeli dan penjual banyak.
Barang dan
jasa yang diperjual belikan bersifat homogen.
Factor
produksi bebas bergerak.
Pembeli dan
penjual mengetahui keadaan pasar.
Produsen
bebas keluar masuk pasar.
Bebas dari
campur tangan pemerintah.
|
13
|
HONDA
|
Terdapat
banyak pembeli terdapat beberapa penjual.
Produk yang
dijual bisa bersifat homogeny dan bisa juga berbeda, tetapi tetap memenuhi
standar tertentu.
Terdapat
hambatan untuk memasuki pasar bagi perusahaan baru.
Adanya saling
ketergantungan antar penjual.
Penggunaan
iklan yang sangat intensif .
|
14
|
Mc. Donald
|
Terdapat
banyak pembeli terdapat beberapa penjual.
Produk yang
dijual bisa bersifat homogeny dan bisa juga berbeda, tetapi tetap memenuhi
standar tertentu.
Terdapat
hambatan untuk memasuki pasar bagi perusahaan baru.
Adanya saling
ketergantungan antar penjual.
Penggunaan
iklan yang sangat intensif .
|
3.
Lengkapi tabel yang ada di bawah ini!
No
|
Nama Pasar
|
Bentuk Pasar
|
|||
Waktu
|
Menurut Fisik
|
Menurut Daya Jangkau
|
Dari Segi Strukur
|
||
1
|
PT. PLN
Persero
(Perusahaan
Listrik Negara)
|
Pasar Harian
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Nasional
|
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna
|
2
|
PERTAMINA
|
Pasar Harian
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Nasional
|
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna
|
3.
|
PDAM
|
Pasar Harian
|
Pasar
Konkret/Nyata
|
Nasional
|
Pasar
Persaingan Tidak Sempurna
|
4
|
PT. POS INDONESIA
|
Pasar Harian
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Nasional
|
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna
|
5
|
PT. TELKOM
|
Pasar Harian
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Nasional
|
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna
|
6
|
TIARA GATSU
|
Pasar Harian
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Local
|
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna
|
7
|
INDOMARET
|
Pasar Harian
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Nasional
|
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna
|
8
|
APOTEK
|
Pasar Harian
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Local
|
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna
|
9
|
MOENA MOON Fresh
|
Pasar Harian
|
Pasar
Konkret/Nyata
|
Local
|
Pasar
Persaingan Tidak Sempurna
|
9
|
PASAR BRINGKIT
|
Pasar Mingguan
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Local
|
Pasar Persaingan
Sempurna
|
10
|
PASAR PENGOSARI
|
Pasar Harian
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Local
|
Pasar Persaingan
Sempurna
|
11
|
MAL
BALI GALERIA
|
Pasar Harian
|
Pasar
Konkret/Nyata
|
Internasional
|
Pasar
Persaingan Sempurna
|
12
|
HONDA
|
Pasar Harian
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Internasional
|
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna
|
13
|
Mc. DONALD
|
Pasar Harian
|
Pasar Konkret/Nyata
|
Internasional
|
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna
|
4.
Lengkapilah Tabel berikut ini !
No
|
Bentuk Pasar
|
Jumlah Penjual/ Produsen
|
Sifat barang/ jasa
|
Halangan masuk pasar
|
Jenis Barang
|
Pengaruh persaingan diluar harga
|
Penentuan harga
|
Contoh Sumber Daya
|
1
|
Pasar
Persaingan Sempurna
|
Penjual dan pembeli Banyak
|
Homogen
|
Tidak ada hambatan
|
Barang konsumsi.
|
Tidak ada
|
Ditentukan oleh interaksi permintaan dan
penawaran antara pembeli dan penjual
|
Sumber daya
alam
|
2
|
Monopoli
|
Penjual Satu dan Pembeli Banyak
|
Homogen
|
Terdapat hambatan
|
Barang produksi (bahan baku).
|
Tidak ada
|
Ditentukan oleh penjual
|
Sumber daya
alam
|
3
|
Duopoli
|
Dua Penjual dan Pembeli Banyak
|
Homogen / hampir sama
|
Terdapat hambatan
|
Barang produksi (bahan baku).
|
Kualitas (mutu)
|
Ditentukan oleh penjual
|
Sumber daya
alam
|
4
|
Oligopoli
|
Beberapa penjual dan banyak pembeli
|
Homogen dan heterogen
|
Terdapat hambatan
|
Barang konsumsi.
|
Citra (image) dan Kualitas (mutu)
|
Ditentukan oleh penjual
|
Sumber daya
alam
|
5
|
Monopolistik
|
Banyak
Penjual dan Pembeli (tidak
sebanyak pasar persaingan sempurna)
|
Hampir sama (terdiferensiasi)
|
Terdapat hambatan, namun relatif lebih
mudah.
|
Barang konsumsi.
|
Kualitas, warna, bentuk, promosi (iklan)
|
Ditentukan oleh penjual dan
pembeli (tetapi tidak seperti pasar persaingan sempurna)
|
Sumber daya
alam
|
6
|
Monopsoni
|
Banyak
Penjual dan Pembeli satu
|
Homogen
|
Terdapat hambatan
|
Barang produksi (mesin).
|
Kualitas (mutu)
|
Ditentukan oleh satu pembeli
|
Sumber daya
alam
|
7
|
Duopsoni
|
Dua Pembeli dan Banyak Penjual
|
Homogen
|
Terdapat hambatan
|
Barang produksi (bahan baku).
|
Kualitas (mutu)
|
Ditentukan oleh dua pembeli.
|
Sumber daya
alam
|
8
|
Oligopsoni
|
Beberapa
Pembeli dan Banyak Penjual
|
Homogen
|
Terdapat
hambatan
|
Barang
produksi
|
Kualitas
(mutu)
|
Dipengaruhi
oleh beberapa pembeli.
|
Sumber daya
alam
|
5.
Berikut ini ditampilkan
data produk dan produsen yang menghasilkan produk tersebut. Berdasarkan
pengetahuan yang telah Anda miliki
golongkanlah para produsen tersebut ke dalam beberapa struktur pasar yang ada,
dengan memberi tanda cek/ rumput.
No
|
Produsen
|
Produk
|
Monopoli
|
Oligopoli
|
Persaingan Monopolistik
|
1
|
Telkomsel
|
Jasa komunikasi seluler
|
-
|
ü
|
-
|
2
|
Satelindo
|
Jasa komunikasi seluler
|
-
|
ü
|
-
|
3
|
Telkom
|
Jasa komunikasi tetap/ telpon tetap
|
ü
|
-
|
-
|
4
|
PDAM
|
Air Bersih
|
ü
|
-
|
-
|
5
|
Unilever Indonesia
|
Shampoo, sabun mandi, sabun cuci
|
-
|
-
|
ü
|
6
|
Aqua
|
Air minum dalam kemasan
|
-
|
-
|
ü
|
7
|
Garuda
|
Jasa transportasi udara
|
-
|
ü
|
-
|
8
|
PLN
|
Listrik
|
ü
|
-
|
-
|
9
|
Indofood
|
Supermie, Indomie, Pop mie
|
-
|
-
|
ü
|
10
|
KAI
|
Jasa Angkutan darat/ kereta
|
ü
|
-
|
-
|
11
|
TOYOTA
|
Mobil
|
-
|
ü
|
-
|
6.
Berdasarkan semua tabel di
atas jumlah pasar persaingan sempurna < jumlah pasar persaingan tidak
sempurna, karena
pada zaman era globalisasi ini suatu pasar akan mengikuti arus modern dari era
globalisasi sehingga munculah banyak pasar yang menghadirkan produk-produk yang
tentunya lebih baik daripada pasar persaingan sempurna yang hanya menghadirkan
produk-produk bersifat homogen, pasar yang muncul tersebut dinamakan pasar
prsaingan tidak sempurna.
7.
Bentuk pasar persaingan tidak
sempurna yang kami jumpai dalam observasi
pasar ini adalah pasar monopoli, pasar
oligopoli, dan pasar monopolistik.
8.
Pembentukan harga pada setiap
pasar adalah:
Pada pasar persaingan
sempurna pembentukan harga ditentukan oleh hasil interaksi antara permintaan
dan penawaran, yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dalam suatu pasar.
Pada pasar oligopoli
pembentukan harga ditentukan oleh penjual, dan kadang-kadang terdapat kolusi
antar penjual yang merugikan konsumen.
Pada pasar monopoli
pembentukan harga ditentukan oleh penjual, karena hanya satu produsen yang
menghasilkan barang dan tidak ada barang substitusi/ barang pengganti yang
dekat.
Pada pasar monopolistik
pembentukan harga pasar ditentukan oleh penjual dan pembeli tetapi tidak
seperti pasar persaingan sempurna.
9.
Bentuk pasar yang paling dekat
dengan kehidupan kami sehari-hari adalah bentuk
pasar persaingan sempurna / biasanya lebih dikenal dengan sebutan pasar
tradisional, karena pasar persaingan sempurna menjual berbagai macam barang
kebutuhan sehari-hari, seperti sandang dan pangan yang diperlukan oleh
masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan hidupnya . Pasar persaingan sempurna paling mudah untuk
dijumpai di daerah sekitar tempat tinggal
masyarakat, karena telah menjadi kebiasaan masyarakat pada umumnya,
mencari barang dengan harga yang lebih murah tetapi kualitasnya hampir sama
dengan kualitas barang di pasar monopolistik, hal ini dikarenakan di pasar tradisional, pembeli dapat melakukan
tawar-menawar dengan penjual. Meskipun jumlahnya relatif lebih sedikit
dibandingkan dengan pasar persaingan tidak sempurna.
10 Kesimpulan kami dalam observasi ini adalah, bahwa dalam ilmu ekonomi pasar dapat dibagi menjadi pasar
persaingan sempurna, dan pasar persaingan tidak sempurna.Yang dimaksud pasar
persaingan sempurna (perfect
competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang
dijual bersifat homogen. Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai
suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli,
dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di
pasar.Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah perusahaan pengambil harga, setiap perusahaan mudah keluar atau masuk ,menghasilkan barang yang serupa ,terdapat banyak perusahaan di pasar, pembeli mempunyai pengetahuan
yang sempurna, kebaikan
dan keburukan dari pasar persaingan sempurna,
Kebaikan Pasar Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi Kebebasan bertindak
dan memilih. Keburukan Pasar Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi .Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social, membatasi pilihan konsumen, biaya produksi dalam
persaingan sempurna mungkin lebih tinggi dan distribusi
pendapatan tidak selalu merata. Dan
yang dimaksud pasar persersaingan tidak sempurna (Imperfect Competition Market) adalah pasar dimana terdapat satu
atau beberapa penjual yang menguasai
pasar atau harga, serta satu atau beberapa
pembeli yang menguasai pasar atau harga. Pasar persaingan tidak sempurna
terdiri dari pasar monopoli, oligopoly dan monopolistic.Pasar Monopoli adalah
pasar dimana hanya terdapat satu penjual (single firn) komoditi atau barang ini
tidak ada penggantinya (substitusi) yang sangat mirip (close substitute).Pasar
Oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa perusahaan atau penjual
yang menjual produk homogen(barang sejenis).Pasar Monopolistik adalah pasar
yang terdapat banyak perusahaan atau penjual yang memiliki pangsa pasar (market
share) yang cukup besar sehingga tidak dapat mempengaruhi pasar.
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan yang telah diulas dapat
disimpulkan bahwa pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan
(pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga
akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang
diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan
penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
Bentuk pasar
ada 2 yaitu Pasar Persingan Sempurna dan pasar Persaingan Tidak Sempurna.
A. Pasar
Persaingan Sempurna
§ Ciri-ciri Pasar
Persaingan Sempurna :
1. Jumlah
perusahaan dalam pasar sangat banyak.
2. Produk/barang
yang diperdagangkan serba sama (homogen).
3. Konsumen
memahami sepenuhnya keadaan pasar.
4. Tidak ada
hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.
5. Pemerintah
tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
6. Penjual atau
produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).
§ Contoh Pasar
Persaingan Sempurna yaitu, pasar tradisional seperti Pasar Anyar, Pasar Putra
Sedana, Pasar Sempidi, Pasar Pengosari ,dll.
B. Pasar
Persaingan Tidak Sempurna
Pasar
Persaingan Tidak Sempurna dapat dibedakan menjadi :
a. Pasar Monopoli
§ Ciri-ciri pasar
monopoli yaitu :
1. Hanya ada satu penjual barang atau jasa.
2. Produk yang dijual sangat unik, dan tak mungkin dapat digantikan dengan
barang lain (tak mungkin disubstitusikan), sehingga pembeli harus membelinya
dari pemegang monopoli.
3. Pemegang monopoli dapat mengendalikan harga barang dan jasa yang dijual,
karena sepenuhnya ia menjadi produsen barang dan jasa itu.
4. Monopoli lazimnya timbul karena ada rintangan yang diciptakan di pasar,
sehingga hanya perusahaan pemegang monopoli saja yang bisa masuk ke dalam
pasar.
5. Pemegang monopoli tak tergantung pada keperluan promosi.
§ Contoh pasar
monopoli yaitu, PLN, PDAM, Kantor Pos, SPBU Pertamina , dll.
b.
Pasar Oligopoli
§ Ciri-ciri pasar ologopoli :
1. Terdapat
beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2. Barang yang
diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak (differentiated
product), seperti air minuman aqua.
3. Terdapat
hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke
dalam pasar.
4. Satu di
antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang
memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar
untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.
§ Contoh pasar
ologopoli yaitu, HONDA , McDonald , KFC,dll.
c. Pasar Duopoli
d. Pasar
Monopolistik
§ Ciri-ciri pasar
monopolistik :
1. Terdapat banyak
penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
2. Barang yang
diperjual-belikan merupakan differentiated product.
3. Para penjual
memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
4. Untuk
memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
5. Keluar masuk
pasar barang/produk relatif lebih mudah.
§ Contoh pasar
monopolistic yaitu, Indomaret , Circle K , Tiara Gatsu ,dll.
e. Pasar Monopsoni
f. Pasar Duopsoni
g. Pasar
Oligopsoni
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat kami sarankan:
5.2.1
Sebaiknya dalam penulisan
laporan berikutnya diberikan tenggang waktu yang lebih lama, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan dengan lebih lengkap.
5.2.2
Sebaiknya, masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya memperhatikan jenis dan ciri-ciri pasar, sehingga
masyarakat mendapatkan keuntungan dan tidak terjebak praktek kolusi antar
pedagang.
DAFTAR PUSTAKA
S.
, Alam. 2008. Buku Kerja Ekonomi 1A.
Jakarta : Esis.
Sariono, Endro, dkk. 2007. Manusia dan Perilaku Ekonomi. Jakarta : Ganeca Exact.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar